Saturday, November 18, 2006

Tak tahu berterimakasih ?


Sepertinya, pengemis ada di mana-mana ya
Di jalanan, trotoar, di atas jembatan
Lagak ragamnya juga bermacam-macam
Dari bayi dalam gendongan sampai kakek-kakek dan nenek-nenek
Dari yang sehat segar bugar sampai yang benar-benar berketidakmampuan

Terkadang cara mereka meminta cukup santun, terkadang pula menyebalkan
Demikian pula cara mereka menerima pemberian
Ada yang menerima pemberian dari orang lain seberapa pun jumlahnya dengan senyuman dan ucapan terimakasih
Ada pula yang menerima dengan tanpa ekspresi apa-apa, lempeng aja, datar

Namun saya pernah dikagetkan oleh ulah seorang pengemis yang membuang uang dalam wadah pemintanya, sambil nge-gerendeng (kalau tidak mau dibilang sumpah serapah). Uang yang lemparkan itu terdiri dari pecahan 200an dua dan 100an satu, yang kelihatannya ia dapat dari seorang pejalan kaki.

waks ! Ni pengemis kok ya agak kurang ajar. Rezeki kok ya dibuang toh. Sombong banget. Mbok yao kalau gak mu dikasih receh, bikin aja tulisan tidak terima receh, minimal pemberian Rp. 5,000, batin saya (lah kok saya jadi yang sewot ya.. :p)

Sudah miskin kok ya gitu. Oops, eh, tidak semua pengemis berkantong tipis ya, malah mungkin kantongnya lebih tebal dari pemberinya...

Saya bukannya mau nuduh pengemis itu tidak tahu berterimakasih.. mungkin juga si pemberinya juga memberikannya tidak mengenakkan, tapi yah.. tetap saja itu merupakan pemberian Tuhan melalui orang yang memberi, kalau tak berkenan, ucapkan saja terimakasih tanpa harus dibuang

duh, Gusti..