Thursday, November 30, 2006

An Other Cup

Seorang guru spiritual kedatangan seorang profesor yang hendak belajar mengenai rahasia kehidupan secara lebih mendalam

Sang Guru menyiapkan teh. Beliau menuangkan teh seraya menerangkan mengenai rahasia kehidupan manusia, namun penjelasannya selalu disela oleh sang profesor yang statusnya saat itu adalah murid, dengan memberikan pendapatnya tentang apa yang diterangkan Sang Guru.

Sang Guru, sejurus kemudian terus menerus mengisi cangkir Sang Murid dengan teh sampai cangkir itu penuh, dan tetap terus melakukan pekerjaan tersebut

Sang Murid memperhatikan tingkah Sang Guru dalam diam penuh tanda tanya, sampai akhirnya ia tidak dapat menahan dirinya untuk berkomentar

"Cangkir ini sudah sangat penuh, tehnya pun telah meluber. Tidak ada lagi yang dapat masuk ke dalam cangkir ini"

"Engkau seperti halnya cangkir ini, penuh dengan pendapat dan pemikiranmu sendiri. Bagaimana caranya saya dapat menerangkan segala hal bila engkau tidak mengosongkan cangkir mu dulu ?"

(Sumber : CD Album Yusuf : An Other Cup)

No comments: